Rabu, 11 April 2012

Insiden akhir laga persib VS gresik united

Marwan Sayedeh di amuk viking



PELATIH Persegres Gresik United, Abdurahman Gurning mengaku kecewa. Bahkan perasaan kecewa Gurning berlipat karena di akhir pertandingan anak asuhnya menjadi korban kekerasan oknum aparat keamanan sipil.
Gurning menyatakan kecewa karena Marwan Sayedeh menjadi korban pemukulan sesaat setelah wasit Novari Ikhsan Arilaha meniup peluit akhir pertandingan.
Kericuhan antar pemain memang sempat mewarnai laga yang berkesudahan 1-0 untuk Maung Bandung ini. Marwan Sayedeh dan Zulkifli Syukur bersitegang hingga memancing emosi para pemain dan ofisial kedua tim.
“Ada oknum petugas Panpel yang memukul pemain saya (Marwan Sayedeh). Ini aneh, seharusnya Panpel mengamankan,” terang Gurning di ruang pers seusai pertandingan.
Gurning mengungkapkan menyerahkan sepenuhnya kasus kekerasan yang dialami striker asal Iran tersebut kepada pengurus Gresik. Marwan sendiri terpaksa harus mendapatkan perawatan dari petugas medis karena pelipis matanya robek.
“Akan saya serahkan pada manajemen. Biarkan manejemen yang mengutus karena ini sudah termasuk tindakan kriminal,” paparnya.
Mantan Pelatih PSPS Pekanbaru ini mengungkapkan Marwan sebenarnya hanya mencoba melontarkan protes kepada wasit.
“Setelah pertandingan Marwan Sayedeh protes ke wasit. Disitu kericuhan terjadi dan tiba-tiba Marwan di pukul,” tandasnya menceritakan sedikit kronologis kejadian di pengujung laga.

Debut Marcio Souza dan Noh Alamsyah


Persib Bandung bermain dengan striker barunya Marcio Souza dan Noh Alamsyah, tetapi debut awal kedua pemain tersebut tidak memberi kontrisubusi yang maksimal bagi tim maung bandung.
Dalam pertandingan 45 menit pertama kedua tim bermain cukup keras dan tidak banyak peluang, babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Babak kedua Suhu pertandingan sempat memanas ketika Miljan Radovic dan Gustavo Chena terlibat perselisihan yang membuat wasit, Novari Ikhsan Arilaha mengeluarkan kartu merah untuk kedua pemain pada menit 66.
Secara keseluruhan terutama di babak pertama permainan Persib tampak tidak lebih baik dibandingkan Laskar Joko Samudro yang mampu mengurung pertahanan Persib.
Bahkan Persegres sempat membuat ribuan bobotoh cemas saat tendangan Chena membentur mistar gawang Cecep Supriyatna. Ancaman Persegres kembali hadir saat tendangan keras, Claudio Pronetto memaksa Cecep bekerja keras.
Cecep jadi salah satu pemain Persib yang penampilannya cukup bersinar pada laga ini. Dua kali kiper kawakan ini mampu mementahkan sundulan Gaston Castano dan tetap menjaga gawang Persib tetap steril.
Di babak kedua perubahan yang dilakukan pelatih sementara Persib, Robby Darwis dengan memasukan Robbie Gaspar dan menarik keluar M. Agung Pribadi berbuah manis.
Pelan tapi pasti Maung Bandung lebih mampu mengontrol permainan dan puncaknya Atep sukses merobek gawang Persegres pada menit 57 sekaligus jadi gol satu-satunya yang tercipta pada laga ini.
Maung Bandung nyaris menggandakan keunggulan lewat eksekusi tendangan bebas striker asal Brazil Marcio Souza. N`mun, bola yang meluncur deras hanya menerpa tiang gawang.
Tiga poin penuh membawa Maung Bandung naik dua peringkat ke posisi lima klasemen sementara menggeser Mitra Kukar dan Persija Jakarta dengan mengoleksi 28 poin

Senin, 09 April 2012

Lagu iwak peyek seperti lagu suporter luar negeri



VIVAnews - Setelah delapan tahun berkarier, Trio Macan akhirnya meraih kesuksesan lewat lagu 'Iwak Peyek'. Namun, ibarat pepatah 'Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa', kesuksesan Trio Macan tak lepas dari sejumlah kontroversi.
Sempat diancam akan disomasi oleh Arek Band, kini, beredar kabar bahwa lagu 'Iwak Peyek' mirip dengan lagu yang dibawakan suporter salah satu tim sepak bola Yunani, Olympiakos. Tak hanya itu, lagu tersebut juga dituding mirip dengan lagu milik band Cock Sparrer berjudul 'Take 'Em All'.
Kedua lagu tersebut bisa didengar di situs You Tube dengan judul 'OLYMPIAKOS7' dan 'Cock Sparrer - Take 'Em All'. Lantas bagaimana dengan tanggapan Trio Macan terhadap kabar tersebut?
"Soal ada band atau suporter lain yang sama nadanya dengan 'Iwak Peyek', saya nggak tahu soal itu. Yang kami Trio Macan tahu bahwa lagu 'Iwak Peyek' dinyanyikan suporter Persebaya dan akhirnya Trio Macan nyanyikan dan jadi heboh," ujar Manajer Trio Macan, Citra.
Citra menjelaskan, lagu 'Iwak Peyek' diciptakan oleh Haji Imron. Oleh karena itu, ia pun tak percaya jika sang pencipta lagu telah menjiplak. "Saya nggak percaya beliau melihat You Tube dan menciptakan lagu 'Iwak Peyek'. Saya yakin itu karya Pak Haji Imron," ucapnya.

Indonesian Idol (Dion)

Dion adalah kandidat kuat the next Indonesian Idol 2012




Indonesian Idol (yoda)

Lawan berat dion untuk menjadi the next Indonesian Idol adalah Prattyoda(yoda)



Sabtu, 07 April 2012

Juri ID di laporkan di KPI


JAKARTA - Komentar pedas terhadap kontestan Indonesian Idol menyeret Ahmad Dhani, Agnes Monica dan Anang Hermansyah dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Aliansi Peduli Acara Televisi Indonesia (Ampati) melaporkan para juri ini karena dinilai merendahkan martabat manusia.
Ketua Ampati Hartoyo mencontohkan perendahan martabat kontestan Indonesia Idol tersebut pada tayangan tertanggal 25 Maret 2012 di Televisi Swasta atau RCTI pukul 13.00 siang. Berikut percakapan Anang, Agnes dan Ahmad Dhani terhadap salah satu kontestan.
Anang Hermansyah: "Gaya kalian seperti perempuan, bergayalah layaknya laki-laki jangan seperti perempuan,"
Ahmad Dhani: "Ini yang namanya kiamat sudah dekat. Tampangmu nggak cocok dengan lagu ini,"
Agnes Monica: Gayanya Laki banget,"
"Banyak pernyataan mereka para juri Anang, Dhani dan Agnes kepada para peserta idol.
pernyataan juri yang sangat melecehkan, dia persoalkan penampilan feminim seseorang, kamu kok begitu banget, itu nggak etis," terang Hartoyo.